Home » » Polisi Bongkar Judi Togel Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Manado

Polisi Bongkar Judi Togel Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Manado

Written By C. SUkandi on Kamis, 15 November 2012 | 11.19




Manado - Polisi menggerebek praktik judi toto gelap (togel) beromzet puluhan juta rupiah di Manado, Sulawesi Utara. Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan 9 pelaku judi togel. 

"Setelah bahan keterangannya matang, kami meluncur ke TKP dan melakukan pengintaian. Lalu bermunculan para pengumpul membawa hasil pasangan dan kami grebek,” ujar Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Nanang Nugraha, saat dihubungi, Kamis (15/11/2012) malam.

Kesembilan warga tersebut antara lain CRS alias Rommy (39), SN alias Servi (41), JL alias Jes (33), JR alias Jeivi (26), OM alias Osvaldo, CR alias Charles, MA alias Mario, RS alias Ricardo dan LN alias Landy.

Mereka ditangkap polisi Kamis (15/11) pukul 00.20 WITA dini hari tadi di rumah keluarga SN di Desa Warembungan Jaga III Kecamatan Pineleng, Manado, Sulawesi Utara. 

Penangkapan dilakukan berdasarkan informasi warga dan juga pengembangan Satuan Intelkam Polresta Manado, di mana salah satu pelakunya adalah pemain lama yang telah menjadi incaran polisi.

Nanang mengatakan empat dari sembilan pelaku telah dijadikan tersangka. Rommy dan Servi warga Warembungan sebagai bandar serta Jes dan Jeivi warga Tondano sebagai pengecer. Sedangkan lima lainnya yang berprofesi sebagai tukang ojek, hanya dikenai wajib lapor karena hanya sebagai pengantar hasil rekapan. 

“Mereka beroperasi di wilayah Kecamatan Pineleng dan bahkan sampai ke Tondano, Minahasa. Satu tersangkanya memang sudah target lama,” kata Nanang.

Dari hasil penggrebekan itu juga diamankan barang bukti berupa 58 kertas rekapan, 10 buah handphone yang dipakai sebagai alat komunikasi, 3 buah kalkulator serta uang sejumlah Rp 15.750.000.

Rommy dan Servi mengaku omzet yang diperoleh dalam sekali putaran mencapai Rp 7 juta, sehingga dalam sehari bisa meraih Rp 21 juta.

“3 kali putaran yaitu jenis Sidney, Hongkong dan Singapura. Tapi fullnya hanya 4 hari saja, Selasa dan Jumat hanya sekali putaran,” tutur keduanya.

Menurut pengakuan Osvaldo, tukang ojek yang mangkal di Desa Warembungan, sekali mengambil hasil rekapan di daerah Desa Sea Kecamatan Pineleng, mendapatkan bayaran sebesar Rp 50 ribu. “Kami hanya mengambil rekapan dari pengecer dan memberikan kepada bandarnya, setelah itu selesai,” akunya.

Sedangkan Charles malah kebagian yang lebih besar, karena area jemputannya lebih jauh lagi yaitu di Kota Tondano, ibukota Kabupaten Minahasa. “Saya dapat Rp 75 ribu sekali jalan,” ungkapnya.


Share this article :

Posting Komentar

Jumlah Pengunjung

Flag Counter

how to make a gif
 
Support : Creating Website | Cecep Sukandi | Shafarisa
Copyright © 2013. Shafarisa - All Rights Reserved
Template Created by CV-SHAFARISA Published by Cecep Sukandi
Proudly powered by Blogger