Denpasar:Gubernur Bali Made Mangku Pastika memerintahkan bupati/wali kota lebih aktif melakukan pengawasan kafe karena dianggap sebagai salah satu tempat penularan wabah HIV/AIDS.
"Kami minta bupati dan wali kota bersungguh-sungguh menertibkan kafe-kafe yang tidak jelas karena di dalamnya mempekerjakan wanita-wanita penjaja seks. Mereka harus ditindak!" katanya pada peringatan Hari AIDS se-Dunia yang digelar di pelataran eks-Pelabuhan Buleleng di Singaraja, Ahad (9/12).
Gubernur mengingatkan bahwa keberadaan kafe selama ini tidak banyak memberikan kontribusi kepada kas daerah. Justru menambah beban sosial masyarakat karena sebagai sarang peredaran narkoba dan ladang prostitusi.
"Apalagi sampai saat ini Provinsi Bali menduduki peringkat kelima terbanyak kasus HIV/AIDS di bawah DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, dan Jawa Barat," kata mantan Kapolda Bali itu.
Menurut Pastika, saat ini daerahnya berada pada level tingkat epidemik terkonsentrasi yang berarti bahwa prevalensi HIV sudah mencapai lebih dari 5 persen.
Bahkan pada subpopulasi tertentu terjadi secara konsisten dari tahun ke tahun. "Populasi tertentu itu, seperti pada kelompok wanita pekerja seks langsung, pengguna narkoba suntik, dan narapidana," kata Pastika.
Gubernur mengingatkan bahwa keberadaan kafe selama ini tidak banyak memberikan kontribusi kepada kas daerah. Justru menambah beban sosial masyarakat karena sebagai sarang peredaran narkoba dan ladang prostitusi.
"Apalagi sampai saat ini Provinsi Bali menduduki peringkat kelima terbanyak kasus HIV/AIDS di bawah DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, dan Jawa Barat," kata mantan Kapolda Bali itu.
Menurut Pastika, saat ini daerahnya berada pada level tingkat epidemik terkonsentrasi yang berarti bahwa prevalensi HIV sudah mencapai lebih dari 5 persen.
Bahkan pada subpopulasi tertentu terjadi secara konsisten dari tahun ke tahun. "Populasi tertentu itu, seperti pada kelompok wanita pekerja seks langsung, pengguna narkoba suntik, dan narapidana," kata Pastika.
Posting Komentar