Home » » Partai Presiden Tunisia Ancam Keluar dari Koalisi

Partai Presiden Tunisia Ancam Keluar dari Koalisi

Written By C. SUkandi on Minggu, 09 Desember 2012 | 14.33

Tunis: Partai Presiden Tunisia Moncef Marzouki mengancam menarik diri dari pemerintahan koalisi di tengah ketegangan kubu berhaluan keras Ennahda. Hal itu disampaikan pejabat partai itu, Ahad (9/12).

"Kongres Republik (CPR) akan meninggalkan pemerintah, jika usul-usulnya Presiden Moncef Marzouki tidak dipertimbangkan," kata Sekretaris Jendral CPR Mohamed Abbou kepada wartawan.

Marzouki, seorang aktivis kawakan hak asasi manusia yang memimpin partai kiri tengah CPR, bulan lalu mengatakan, pemerintah koalisi yang dipimpin partai garis keras Ennahda tidak memenuhi harapan rakyat dan ia mendesak perombakan kabinet.

Presiden memperingatkan, Tunisia berada di persimpangan jalan antara jalan menuju kehancuran dan jalan menuju pemulihan, ketika kerusuhan dan pemogokan melanda negara itu, dua tahun setelah revolusi menggulingkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.

Pada November, bentrokan sengit antara polisi dan pemuda yang tidak puas di Kota Siliana, sebelah baratdaya Tunis, mencederai sekitar 300 orang. Penyebab bentrok adalah aksi pemogokan dan protes menyangkut kondisi kehidupan yang buruk akibat kekerasan.

Ketegangan juga meningkat antara Serikat Umum Pekerja Tunisia (UGTT) dan kubu Islamis berkuasa. Serikat buruh menyerukan pemogokan nasional pada 13 Desember.

Banyak penduduk Tunisia sangat kecewa akibat kegagalan revolusi untuk memperbaiki kehidupan mereka, khususnya di daerah pedalaman terpinggirkan yang mengalami kekurangan pembangunan dan angka pengangguran tinggi.

Dalam wawancara dengan The World Today, yang disunting lembaga pemikir Chatham House yang berpusat di London, Presiden Tunisia itu, pekan ini, mengatakan, merindukan kestabilan di negaranya, dimana "keadaan semakin memburuk setiap hari".

Ben Ali meninggalkan negaranya pertengahan Januari 2011 setelah berkuasa 23 tahun di tengah tuntutan yang meningkat agar dirinya mengundurkan diri meski telah menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatannya setelah 2014.

Ben Ali dan istrinya serta anggota lain keluarganya menjadi buronan. Tunisia sudah meminta bantuan Interpol untuk menangkap mereka. Pendongkelan kekuasaan di Tunisia itu berbuntut demam demokrasi dan pergolakan di sejumlah negara Arab, termasuk Mesir dan Libia.
Share this article :

Posting Komentar

Jumlah Pengunjung

17847
Flag Counter

how to make a gif
 
Support : Creating Website | Cecep Sukandi | Shafarisa
Copyright © 2013. Shafarisa - All Rights Reserved
Template Created by CV-SHAFARISA Published by Cecep Sukandi
Proudly powered by Blogger