"Dari sini, kami mengumumkan dengan pemimpin lain bahwa kami mengakhiri perpecahan," kata pejabat tinggi Fatah, Jibril Rajoub, kepada sekitar 1.000 orang yang berkumpul untuk berunjuk rasa di Ramallah, Tepi Barat, Senin (19/11).
Di antara yang hadir pada rapat umum tersebut adalah anggota Hamas di Tepi Barat serta pejabat tinggi Jihad Islam.
Alun-alun Manara Ramallah menjadi lautan bendera Palestina saat kerumunan itu meneriakkan "Persatuan!" dan "Hantam, hantam Tel Aviv".
"Siapa pun berbicara tentang perpecahan sesudah hari ini adalah penjahat," kata pemimpin puncak Mahmud Ramahi kepada kerumunan itu.
Fatah dan Hamas, dua unsur utama bangsa Palestina, terkunci dalam sengketa pahit selama bertahun tahun. Namun, pertumpahan darah di Jalur Gaza kelolaan Hamas, tempat Israel pada Senin menekan pada hari keenam serangan udara besar, yang sejauh ini menewaskan 91 warga Palestina, tampak memicu pemikiran kembali persaingan lama.
Pemerintah Gaza kelolaan Hamas lama berselisih dengan pesaingnya, Fatah, yang menguasai Pemerintah Palestina di Tepi Barat dan kesepakatan persatuan keduanya pada April 2011 terpisah saat keduanya bertengkar atas pembentukan kabinet sementara.
Posting Komentar