.jpg)
Philadelphia:Sebuah dokumen yang ditandatangani Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, dijual.
Dokumen itu berisi perintah blokade terhadap dermaga milik pasukan Konfederasi yang menandai dimulainya Perang Sipil AS.
The Raab Collection di Philadelphia mengatakan mereka menjual dokumen yang disebut sebagai salah satu dokumen terpenting dalam sejarah AS itu seharga US$900 ribu (sekitar Rp8,6 miliar).
Dokumen itu bertanggal 19 April 1861, sepekan setelah baku tembak pertama terjadi di Fort Sumter, South Carolina.
Setelah berakhirnya Perang Sipil AS pada 1865, Mahkamah Agung AS menetapkan bahwa perintah blokade yang dikeluarkan Lincoln pada 19 April itu adalah awal resmi dari perang tersebut.
"Langkah itu sangat berani dan berisiko," ujar Nathan Raab, Wakil Presiden The Raab Collection.
"Clinton sadar bahwa aksinya memblokade dermaga itu adalah sebuah pernyataan perang," tambah Raab.
Menurut Raab, beberapa anggota kabinet AS keberatan atas langkah Lincoln itu. Mereka memandang langkah itu adalah pengakuan terhadap Konfederasi sebagai sebuah negara.
"Namun, Lincoln terlihat jelas tidak peduli dengan dengan definisi perang. Dia hanya peduli dengan upaya meraih kemenangan," kata Raab.
Posting Komentar