Sebelum Meninggal, Diego Mendieta Ingin Pulang

Solo: Diego Mendieta menyampaikan pesan terakhir kepada Mayor Haristanto. Diego mengaku ingin pulang ke Paraguay karena sakit yang dideritanya dan tidak memiliki uang untuk biaya pengobatannya.

"Dia menyatakan ingin pulang karena tidak punya uang, tapi dia juga bilang ingin terus bermain di Solo, karena menyukai iklim sepak bola," ujar Mayor Haristanto, salah satu pendiri Pasoepati saat dihubungi dari Jakarta, selasa (4/12).

Haristanto menambahkan, akibat ketiadaan uang itu, pihak Pasoepati berinisiatif untuk menggelar kotak sumbangan bagi biaya pemyembuhan pemain yang berusia 32 tahun itu. Ia pun menyesalkan kejadian yang menimpa Diego tersebut.

Diego Mendieta menghembuskan nafas terakhir di RSUD Moeswardi, Solo, Selasa (4/12) dini hari. Ia meninggal dunia akibat infeksi virus. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Diego bahkan sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda, yaitu RS Yarsis dan RS PKU Muhammadiyah Solo.

Ironisnya, hingga akhir hayatnya, Persis Solo, klub yang dibela Diego sebelum meninggal, masih menunggak gaji Diego selama beberapa bulan terakhir. Manajemen klub beralasan belum dibayarnya gaji Diego akibat tidak adanya dana dari pihak klub. Belakangan, manajemen Persis Solo akan melunasi gaji Diego dan membantu proses pemulangan jenazah Diego ke Paraguay.

"Ini bukti bahwa sepak bola Indonesia memang memiliki banyak masalah di berbagai lini, kita (Pasoepati) juga berinisiatif membantu proses pemulangan Diego," tandas Haristanto